Iblis Bukan Malaikat

“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api dan Adam diciptakan sebagaimana telah dijelaskan kepada kalian (dari tanah)” (HR. Muslim dalam shahihnya, no. 2996, Ahmad no. 24668, Baihaqi di Sunan Kubro, no. 18207, dan Ibnu Hibban, no. 6155)

Dalam ajaran Kristen, Iblis digambarkan sebagai malaikat (Lucifer) yang membangkang. Lucifer, yang berarti pembawa terang, dianggap sebagai malaikat yang paling cerdas dan paling indah. Namun kemudian dia membangkang Tuhan karena iri kepada manusia dan mengambil jalan untuk menyesatkan manusia. Tentu ajaran ini tidaklah sama dengan ajaran dalam Islam.

Dalam Islam, Iblis bukanlah malaikat. Iblis adalah jin yang bernama Azazil. Karena ilmu dan ibadahnya sangat bagus, ia pun diangkat ke langit sehingga sederajat dengan malaikat. Segala yang diperintahkan kepada malaikat, itu berarti juga perintah untuk Azazil. Walau ia bukanlah dari bangsa malaikat.

Dalam Al-Qur`an ditunjukkan bahwa asal penciptaan Azazil berbeda dengan malaikat. Justeru Azazil memiliki asal penciptaan yang sama dengan jin. Dalam Hadits dan Al-Qur`an dikatakan bahwa Allah menciptakan malaikat dari cahaya, menciptakan jin dari api dan menciptakan manusia dari tanah. Lalu dari apa Iblis diciptakan?

Dan sesungguhnya Kami telah meciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. [Al-Hijr: 26-27]

Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis: “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. [Al-A'raf: 12]

Jauh sebelum menciptakan manusia dari tanah, Allah telah menciptakan jin dari api. Azazil/Iblis diciptakan dari api. Ini menunjukkan bahwa Iblis termasuk bangsa jin. Mitos yang mengatakan bahwa Iblis itu berasal dari cahaya seperti halnya malaikat mungkin berasal dari mitos bangsa Sumeria/Samaria.

Seperti kita ketahui bahwa perjanjian lama sangat banyak mengadopsi cerita dari bangsa Samaria. Bahkan kisah tentang anak-anak Tuhan yang bertubuh besar pun diduga diadopsi dari kebudayaan Samaria. Kisah-ksiah khayalan bangsa Samaria terus dihidupkan oleh para nabi palsu dan para penyeleweng agama. Para pezina ini terus mencemarkan Kitab Suci dengan ayat-ayat palsu buatan mereka. Itu pula yang terjadi setelah Nabi Isa diangkat ke langit. Injil yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa mereka hilangkan dan mereka ganti dengan Injil karangan mereka.

Kisah-kisah gnostik dan lambang-lambang kebudayaan bangsa Samaria terus dihidupkan dalam kekristenan. Anda dapat melihat simbol-simbol Samaria dengan jelas di Gereja Vatikan. Bahkan ajaran Trinitas juga diadopsi, salah satunya, dari Sumeria.

(Diambil Dari Blog Lain)

0 komentar:

Music

Pengikut